KEGIATAN 10
PEMERIKSAAN WARNA, KEJERNIHAN, DAN PH URINE
A. Tujuan Praktikum :
1. Tujuan kegiatan :
· mengamati warna, kejernihan, dan keasaman (pH) urine
2. Kompetensi khusus :
· dapat melakukan dan menerangkan pemeriksaan warna urine
· dapat melakukan dan menerangkan kejernihan urine
· dapat melakukan dan menerangkan derajat keasaman (pH) urine.
B. Alat dan bahan :
1. Alat
· botol jam
2. Bahan
· urine
· pH stick
C. Cara Kerja
pemeriksaan warna urine
pemeriksaan kejernihan urine
pemeriksaan pH urine
D. Hasil Pengamatan
No | Nama | pH | Warna | Kejerniihan |
1 | Selvi | 5 | Orange pekat | Pekat |
2 | Vita | 5 | Orange | Kurang pekat |
3 | Tita | 5 | Orange muda | Agak jernih |
4 | Rfki | 5,5 | Orange muda | Agak jernih |
5 | Aji | 6 | Kuning | Jernih |
6 | Naya | 6 | Kuning | Jernih |
E. Pembahasan
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Proses pembentukan urine melalui serangkaian proses yaitu filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi yang terjadi pada nefron. Filtrasi (penyaringan), hal ini terjadi di glomerulus. Sifat filtrasi ini tidak selektif, sehingga semua plasma dan komponennya yang berukuran kecil seperti air, urea, asam amino, keratin, glukosa, dan vitamin dapat melewati proses filtrasi. Hasil proses filtrasi ini disebut filtrate glomerulus atau urine primer.
Proses reabsorpsi,terjadi pada tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal. Tujuan reabsorpsi adalah menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh, seperti glukosa, air, asam amino, vitamin, ion-ion Na+, K+, Cl-. Di dalam tubulus kontortus distal juga terjadi augmentasi dari ion K+, H+ dan amonia. Duktus kolektivus membawa filtrate dari tubulus distal menuju pelvis renalis ginjal. Pada tubulus ini terjadi reabsorpsi NaCl secara aktif. Demikian juga terjadi reabsorpsi air. Hasil proses yang terjadi pada tubulus kolektivus menghasilkan urine sekunder, yang kemudian dikeluarkan ke pelvis renalis.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.
Dari urin kita dapat mengetahui berbagai penyakit memalui perubahan warnanya.
· Kuning jernih
Urin berwarna kuning jernih merupakan pertanda bahwa tubuh anda sehat. Urin ini tidak berbau. Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengontaminasi urin dan mengubah zat dalam urin sehingga menimbulkan bau yang khas.
· Kuning tua atau pekat
Warna ini disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan cairan. Namun, bila terjadi terus, merupakan tahap awal penyakit liver.
· Kemerahan
Ini berarti urin mengandung darah. Kondisi ini bisa menandakan gangguan batu ginjal dan kandung kemih. Namun, bisa juga karena mengkonsumsi obat pencahar secara berlebihan.
· Kecoklatan
Pertanda terjadi kerusakan otot, akibat aktivitas tubuh yang berlebihan.
· Oranye
Mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Pyridium, antibiotic yang biasa digunakan untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat mengubah warna urin menjadi oranye.
Di samping itu diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Hal yang dilakukan untuk menguji apakah seseorang menderita diabetes adalah dengan melakukan uji glukosa pada urin orang tersebut. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
F. Simpulan
Dari urin kita dapat mengetahui berbagai penyakit memalui perubahan warnanya.
· Kuning jernih
Urin berwarna kuning jernih merupakan pertanda bahwa tubuh anda sehat. Urin ini tidak berbau. Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengontaminasi urin dan mengubah zat dalam urin sehingga menimbulkan bau yang khas.
· Kuning tua atau pekat
Warna ini disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan cairan. Namun, bila terjadi terus, merupakan tahap awal penyakit liver.
· Kemerahan
Ini berarti urin mengandung darah. Kondisi ini bisa menandakan gangguan batu ginjal dan kandung kemih. Namun, bisa juga karena mengkonsumsi obat pencahar secara berlebihan.
· Kecoklatan
Pertanda terjadi kerusakan otot, akibat aktivitas tubuh yang berlebihan.
· Oranye
Mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Pyridium, antibiotic yang biasa digunakan untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat mengubah warna urin menjadi oranye.
0 komentar:
Posting Komentar