Subscribe:

About Me

Foto Saya
hanafia pahardini
Bagaimana aku? Seperti apa aku? Biar kamu yang memutuskan.. ^-^
Lihat profil lengkapku

Minggu, 27 Mei 2012

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan (13)

KEGIATAN 13
MENGUKUR FREKUENSI RESPIRASI DAN UDARA RESPIRASI



A.           Tujuan Praktikum                      :
1.             Tujuan Kegiatan     :
·                Mengukur frekuensi, volume, dan kapasitas udara respirasi
·                mengamati adanya partikel air dalam udara pernafasan
2.             Kompetensi Khusus            :
·                dapat melakukan pengukuran frekuensi respirasi
·                dapat melakukan pengukuran volume dan kapasitas udara respirasi
·                dapat mengamati adanya partikel air dalam udara pernafasan
B.            Alat dan Bahan
1.             Alat                         :
·                1 unit spirometer
·                stopwatck
2.             Bahan          :
·                tissue
·                kapas
·                alkohol
C.            Cara Kerja
1.             Mengukur kapasitas respirasi







2.             Mengukur kapasitas ekspirasi
 









3.             Mengukur volume cadangan respirasi
 





4.             Mengukur kapasitas vital
 








D.             Data Hasil Percobaan


E.            Pembahasan
Volume paru-paru manusia sangat terbatas sehingga hanya dapat menghirup udara sebatas kapasitas paru-paru. Volume paru-paru setiap manusia berbeda-beda sesuai dengan ukuran paru-paru, kekuatan, dan cara bernapasnya. Jika kita bernapas secara normal, maka udara yang kita hirup dan dihembuskan ada sebanyak 0,5 liter. Volume udara sebanyak itu disebut udara pernapasan atau udara tidal.
Jika setelah bernapas normal, maka udara dari luar masih dapat kita hirup sedalam-dalamnya masuk ke paru-paru, udara demikian disebut udara komplementer. Volume udara komplementer ada sebanyak 1,5 liter. Begitu juga bila setelah bernapas normal ternyata kita masih dapat mengeluarkan udara dari dalam paru-paru dengan cara mengembuskan napas sekuat-kuatnya, maka udara yang dikeluarkan itu disebut udara suplementer. Volume udara suplementer ada sebanyak 1 liter.
Pada saat kita mengembuskan napas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru tetap masih ada udara sebanyak 1 liter. Udara demikian disebut udara sisa atau udara residu. Jika kita bernapas sedalam-dalamnya dan mengembuskan sekuat-kuatnya, maka volume udara yang masuk dan keluar adasebanyak 3,5 sampai 4 liter. Volume udara sebanyak itu disebut kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru meliputi udara pernapasan, udara komplementer, dan ada udara suplementer. Daya tamping maksimal paru-paru (kapisitas total paru-paru) ada sebanyak lebih kurang 5 liter. Kapasitas total paru-paru meliputi kapasitas vital paru-paru ditambah dengan udara residu.

1. Volume
Volume dan udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur malalui spirometer.

a. Volume tidal (VT), yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal biasa. Nilai VT pada dewasa normal sekitar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk wanita.
b. Volume cadangan inspirasi (VCI), yaitu volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi meksimum di atas inspirasi tidal. VCI berkisar 3100 mlpada laki-laki dan 1900 ml pada wanita.
c. Volume cadangan ekspirasi (VCE), yaitu volume ekstra udara yang masih dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekpirasi normal. VCE berkisar 1200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada wanita.
d. Volume residusal (VR), yaitu volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki sekitar 1200 ml dan pada perempuan 1000 ml. volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan.

2. Kapasitas
a. Kapasitas residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas merupakan jumlah udara sisa dalam system respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml. jadi nilai KRF = VR + VCE.
b. Kapasitas inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi. Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml. jadi nilai KI = VT + VCI.
c. Kapasitas vital (KV), yaitu penambahan volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi. Nilai rata-ratanya adalah 4500 ml. jadi nilai KV = VT + VCI + VCE.
d. Kapasitas total paru (KTP) adalah jumlah total udara yang ditampung dalam paru-paru dan sama dengan kapasitas vital ditambah volume residual. Nilai rata-ratanya adalah 5700 ml. jadi nilai KTP = KV + VR.

F.             Simpulan
a.      Udara tidal/udara pernapasan: volume udara saat kita bernapas secara normal (0,5 lt).
b.      Udara komplementer: volume udara dari luar yang masih dapat kita hirup sedalam-dalamnya (dimasukkan secara maksimal), setelah bernapas normal (1,5 lt).
c.       Udara suplementer: volume udara dari dalam paru-paru yang dapat kita keluarkan dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya (dapat dikeluarkan secara maksimal), setelah bernapas normal (1 lt).
d.      Udara residu: volume udara sisa yang ada di dalam paru-paru, setelah mengembuskan napas sekuat-kuatnya (setelah mengeluarkan nafas/ekspirasi maksimal) (1 lt).
e.       Kapasitas vital paru-paru: Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga. Meliputi udara tidal, udara komplementer, dan udara suplementer (3,5-4 lt).
f.       Kapasitas total paru-paru: Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin. Meliputi kapasitas vital paru-paru ditambah dengan udara residu (±5 lt).

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan (12)

KEGIATAN 12
PEMERIKSAAN GLUKOSA DALAM URINE

A.           Tujuan Praktikum   :
1.      Tujuan kegiatan                       :
·   melakukan pemeriksaan adanya kandungan glukosa dalam urine
2.      Kompetensi Khusus
·   Dapat melakukan pemeriksaan kandungan glukosa dalam urine dan dapat menerangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya glukosuria
B.            Alat dan bahan       :
1.             Alat
·      tabung reaksi
·      pembakar bunsen
·      penjepit tabung reaksi
·      rak tabung reaksi
·      pipet
2.             Bahan
·      urine
·      reagen fehling
C.            Cara kerja
 















A.           Hasil Pengamatan

No
Nama
Protein
Glukosa
Uji fehling
Uji robert
Uji sulfosalisilat
1
Selvi
( - )
( - )
( - )
2
Vita
( - )
( - )
( - )
3
Tita
( - )
( - )
( - )
4
Rifki
( - )
( - )
( - )
5
Aji
( - )
( - )
( - )
6
Naya
( - )
( - )
( - )


B.            Pembahasan
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb)
·         . Uji kandungan Glukosa urine
                    - Memasukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
                    - menambahkan 15 tetes reagen benedict ke dalam urin
      - memanaskann selama 1 – 2 menit
a. Hijau : kadar glukosa 1 %
b. Merah : kadar glukosa 1,5 %
c. Orange : kadar glukosa 2 %
d. Kuning : kadar glukosa 5 %
C.            Simpulan
urine normal tidak mengandung protein ataupun glukosa karena zat-zat tersebut merupakan makromolekul yang tidak dapat terfiltrasi. Jika dalam urine seseorang terdapat gula ataupun protein, maka hal  tersebut merupakan indikasi adanya kerusakan ginjal.