You are always gonna be my love
Itsuka dareka to mata koi ni ochitemo
I'll remember to love
You thought me how
You are always gonna be the one
Ima wa mada kanashii love song
Atarashii uta utaeru made
(First Love ~ Utada Hikaru)
Selalu menarik cerita tentang cinta pertama.
Kenapa tiba-tiba aku mbahas tentang cinta pertama? Haha.. beberapa hari yang lalu, as always aku ngecek timeline facebook. Then ada notif yang bikin aku agak berkedip kedip. Otanjoubi desu! Hari itu adalah hari ulangtahun cinta pertamaku! *blush*
Ohmaigot! Lagi galau antara ngucapin dan enggak, ada chat masuk. Daaannnn it was him!! Dia bilang "makasih ya ucapannya. Ayuk makan-makan. Nanti sore bisa?". Wait.. wait.. aku yang tadi bingung jadi tambah bingung. Kayaknya ada yang salah deh. Lalu aku stalk timeline dia. Kayaknya sih dia baru buka facebook sejak setahun yang lalu. Jadi ucapanku tahun lalu baru aja dia baca dan dia nyangka itu ucapan buat tahun ini. Ckckck naaahh.. kenapa aku tahun lalu dengan entengnya ngucapin dan tahun ini aku bingung ngucapin atau enggak.. karena *Tarik nafas* Dia.Sudah.Menikah. Yap! He is not single anymore. Fiuuhh kalo ditanya masih cinta atau enggak gimana ya.. namanya juga cinta pertama cyiinn lagian partner dua-orang-yang-merencanakan-masa-depan-bersama ku pernah bilang kalau cinta itu seperti gelombang yang ga akan pernah hilang. Yang terjadi cuman semakin besar, atau semakin kecil *halah.. alibi*
Mari kita flashback ke beberapa tahun yang lalu..
Entah sejak kapan aku punya perasaan yang aneh sama dia. Aku kenal dia sejak masih orok. Haha.. bapak-ibuknya adalah temen bapak-ibukku bahkan sejak kami belum direncanakan oleh orangtua kami *semoga dia ga sampai baca ini*. Waktu aku SD kelas 2 dia pindah ke SD yang sama dgn aku. Waktu itu dia kelas 4. And seperti biasanya murid pindahan, dia jadi trending topik. Dia itu (dulu) cakep banget. Banyak yang pengin deket-deket ma dia. Tapi dia deketnya sama aku. Mungkin karena kami udah kenal dan orangtua kami juga sering bilang kalau kami itu sodara. Kebetulan rumah kami jauh dari sekolah. Seringnya kami plang-pergi sekolah barengan. Waktu itu aku sering diolok-olok sama mas mas penjaga warung "ciee pacaran ciee". Ckckck.. bahkan waktu itu aku ga tau pacaran itu apa. -__- yang aku tau aku selalu seneng deket sama dia. Aku ngerasa dijagain, dilindungin. Kalau ga ketemu dia kayak ada yang kurang.. haha
Aku ga suka sama sunset. Itu bukan tanpa sebab. Itu mungkin salah satu kenang-kenangan dari cinta pertamaku yang masih ada sampai sekarang. Dulu, tiap sore kami selalu main bareng di lapangan deket rumah kami. Sama anak-anak yang lain juga sih. Kalau ada dia, mau main apa juga hayuh aja. Aku ga bakalan ngrasa takut kalah karena dia pasti bakalan back-up aku. Kalau permainan kelompok, aku selalu satu tim sama dia. Waktu itu aku sempat yakin kalau dia juga punya perasaan yang sama kayak aku.. bentar.. bentar.. tak translate ke bahasa anak SD dulu.. ehm.. waktu itu aku ngrasa dia juga seneng ada di deket aku. :p dia yang ngajarin aku main layangan, ngajarin aku main kitiran (baling-baling) dari bambu, dan dia orang pertama yang bikin aku takjub dengan percobaan gelas diisi air penuh, trus atasnya ditutup kertas lalu dibalik dan tadaa!! Kertasnya ga jatuh (bapak dia guru fisika) *ya Alloh pliss bgt dia jangan sampai baca ini. Aku ga tau muka ku mau ditaruh di mana kalau sampai dia baca*.
Kembali ke sunset. Waktu itu tiap aku liat matahari udah merah dan bayangan kita udah panjang, itu berarti kami harus pulang ke rumah masing masing. I hate that feeling! Mungkin karena kejadian itu terus berulang-ulang setiap hari perasaan itu jadi udah menetap. Tiap aku lihat sunset ada rasa sedih, takut, muram, dan rasa gak mau ditinggal. Rasa saat-sunset-aku-akan-ditinggalkan-seseorang masih tertinggal sampai sekarang. Hari berganti, bulan bergulir dan tahun berlalu. Dia udah lulus dari SD. Aku sedih banget karena dia harus pindah ke SMP yang jauh dari tempatku. Ga cuman SMP yang pindah. Rumahnya juga pindah. Itu artinya kami ga bisa lagi main bareng. Pas hari terakhir kelas enam masuk sekolah, dia ga masuk. Kata ibuku dia sakit. Sore hari aku main ke lapangan kayak biasanya. Dan dia udah ga ada di sana. First cut is the deepest! Mungkin hari itu aku patah hati. Yang jelas aku semakin ga suka sama senja. Aku takut kehilangan lagi. Beberapa kali aku ketemu dia waktu aku SMP. Aku deg-degan kalau ketemu dia. Tapi aku ga pernah berani buat nyapa dia.. dan pertemuan itu berlalu begitu aja.
Sebenernya waktu SMA, SMA ku ga terlalu jauh dari SMK dia. Tapi mungkin karena emang takdir, aku ga pernah ketemu sama dia meski kami ada di kota yang sama. Dan lagu baru pun dimulai.. aku jatuh cinta! Well.. itu ga dibahas di sini karena udah keluar dari topik kita yaa.. Hihihi yang jelas karena seseorang itu aku bisa lupain dia.
Fast forward ke aku kuliah. Kejadiannya waktu aku lagi PPL.. kebetulan yang sangat langka, kami online bareng. Dia chat, tukeran nomer hape, minta ketemuan.. rasanya campur aduk banget waktu itu. Well, aku single dia single. Tapi kami sama-sama punya seseorang. Setelah aku balik aktif kuliah, kami jadi sering ketemu. Dia dan aku satu univ, tapi beda fakultas. Kami sering jalan bareng. Tapi semua tak pernah sama lagi. Ada rasa bersalah pada seseorang tiap aku jalan sama cinta pertamaku. Meski aku rasa seseorang itu akan bilang ga keberatan karena emang aku dan seseorang itu ga ada status yang jelas. Mungkin cinta pertamaku juga ngrasain hal yang sama. Katanya dia cerita sama seseorangnya tiap dia jalan sama aku dan seseorangnya ga keberatan. Tapi apa emang kayak gitu? Aku juga cewek. Aku juga akan bilang ga papa kalau seseorangku jalan sama cewek meski sebenernya aku berdarah-darah hancur berantakan (upps!). lama-lama aku mikir. Aku ga bisa kayak gini terus. Aku ga boleh serakah. Dan keputusanku, I'm done with my first love. Dia cinta pertamaku. Tapi dia adalah masa lalu. Susah juga buat relain dia pergi. Tapi aku tahu aku harus melakukan itu. Aku udah menetapkan pilihan. Dan pilihanku bukan dia.
Fiuuuhhh ko jadi sedih ya nulis ginian.. -___-
Bulan februari kemarin ada undangan. Cinta pertamaku akan menikah. Ada sedikit rasa ga rela. Tapi cuman dikit ko. Beneran deh.. waktu ibuk ngajak aku ke nikahannya, aku manut aja. Aku datang bertiga ma bapak ibuk. Buat pertama kalinya aku ketemu sama orang yang selama ini aku kenal lewat cerita aja. Istri cinta pertamaku. Waktu aku datang, aku nyalamin ibuknya, trus ibuknya peluk aku. Sempet pengen jahil dgn peluk dia juga. Haha.. untung aku masih waras. Aku cuman minta foto selfi dan aku ada di tengah antara cinta pertamaku dan istrinya. Yang aku ga duga, ibu cinta pertamaku bilang ke menantunya "gak papa.. ini adeknya kok". Duhh aku jadi ga enak sama istri cinta pertamaku. Aku bener-bener ga bermaksud kayak gitu.. aku yakin cinta pertamaku cerita ke istrinya tentang aku. Entah apa yang diceritain, tapi kayaknya aku bukan tipe adik-yang-baik di mata istri cinta pertamaku.
Then.. it's really over. Cinta pertamaku sekarang udah jadi rangkaian huruf yang aku tulis di blog ini. Gak lebih dari itu. Sempat beberapa kali aku pengin bilang ke dia "mas, kamu itu cinta pertamaku lho" tapi buat apa? Itu cuman kata-kata tak bertujuan yang mungkin akan menyesatkan kami. Toh semuanya juga udah berakhir. Kami udah memilih jalan hidup kami masing-masing. Dan aku gak akan menyesal dengan jalan yang aku pilih. Sayonara hatsukoi.. terimakasih atas kenangannya. Mari bahagia dengan jalan kita masing-masing ♡♡
Kau akan selalu menjadi cintaku
Bahkan jika suatu hari aku jatuh cinta pada orang lain
Aku akan ingat untuk mencintaimu
Kau ajarkan aku bagaimana
Kau akan selalu menjadi satu-satunya
Sekarang ini masih lagu cinta sedih
Sampai aku bisa menyanyikan sebuah lagu baru
(First Love ~ Utada Hikaru indonesian translation)