Ada kalanya aku menginginkan untuk memiliki
sesuatu-yang-membuat-aku-merasa-sangat- bahagia. Lalu aku akan berusaha keras mendapatkan sesuatu itu. Tak jarang terucap kata “pokoknya harus”. Entah apa yang aku inginkan, “pokoknya harus” dapat. Then, aku fokus untuk mengejar
sesuatu-yang-membuat-aku-merasa-sangat-bahagia tersebut. Betapapun sulitnya jalan yang harus ditempuh, aku akan rela jalani demi mendapatkan
sesuatu-yang-membuat-aku-merasa-sangat-bahagia.
Ketika di tengah perjalanan, saat aku merasa masih sangat jauh dari tujuan tetapi udah terlambat untuk kembali,tak jarang aku merasakan suatu keletihan. Rasanya udah capek berusaha, tapi ga rela melepaskan
sesuatu-yang-membuat-aku-merasa-sangat-bahagia, karena aku udah sampai sejauh ini.
Terus aku berfikir “kenapa sih aku ga bisa bahagia??”. Bahkan sering terlintas di pikiranku “Ya Allah... Mengapa Kau tak memberikan kebahagiaan padaku??”.
Suatu kesalahan besar yang aku lakukan! Aku hanya fokus pada
sesuatu-yang-membuat-aku-merasa-sangat-bahagia dan aku ga per nah memperhatikan kalau kebahagiaan ada di sekitarku. Tiap hari ketemu temen-temen yang ada aja ulahnya --suatu kebahagiaan. Dengerin temen curhat tentang anak kelas sebelah yang udah memporak porandakan hatinya --suatu kebahagiaan. Nggosip tentang anak kos yang bikin bete --suatu kebahagiaan. Liatin tingkah temen kelas yang super aneh --suatu kebahagiaan. Curhat-curhatan di pojok kelas waktu nungguin dosen masuk --suatu kebahagiaan. Menggalau bersama di bawah pohon --suatu kebahagiaan. Bahkan baca komentar-komentar ga mutu di grup kelas adalah suatu kebahagiaan. Bukan Tuhan yang jahat sama aku karena ga pernah memberi aku kebahagiaan. Tapi aku sendiri yang ga bisa melihat kebahagiaan-kebahagiaan yang Dia berikan. Padahal Dia ga pernah membiarkanku sendirian.Dia selalu mengirim orang-orang untuk menemani aku. Selalu ada orang-orang yang tiap hari bikin hidupku ramai. Orang-orang yang tanpa mereka sadari udah bikin aku ketawa cekikikan di tengah kegalauanku. 10 tahun lagi, aku akan sangat merindukan saat-saat bareng sama kalian. Makan di kantin rame-rame, protes tentang laporan tebal hasil begadang yang ga dihargai asisten, ngerjain tugas bareng-bareng di lobby/anjungan, gosipin dosen-dosen yang ngajar, nyiapin presentasi duet maut biokim-biosel ampe otak mendidih, bikin media ampe tidur berjamaah, juga duduk-duduk di foodcourt dengan segudang cerita tentang pengalaman observasi kelas. Ternyata ada banyak kebahagiaan di sekitarku tanpa aku harus memaksakan diriku untuk mendapatkannya. Dan kebahagiaan itu aku dapat dari kalian...
Thanks guys...
Kalian juga
sesuatu-yang-membuat-aku-merasa-sangat-bahagia...